Harapan anak bangsa sebagai pelita untuk Indonesia
Aku harap sinergitas komunitas mendapatkan tindak lanjut dari pemerintah.
Jakarta (ANTARA) - Indonesia merupakan sebuah negara yang telah menjadi rumah bagi lebih dari 270 juta jiwa akan merayakan hari kemerdekaan di tengah suasana pandemi COVID-19 untuk yang kedua kalinya.Kini, atmosfir duka menyelimuti tanah air, terlebih bagi mereka yang kehilangan orang-orang terkasih. Bencana ini telah merenggut lebih dari 115.000 korban jiwa tanpa memandang suku, ras, agama, bahkan status sosial.
Akan tetapi, COVID-19 tak lantas mematahkan semangat masyarakat Indonesia untuk bangkit. Ketika berada di titik tergelap dan tersulit dari kehidupan, terdapat begitu banyak pelajaran yang dapat dipetik untuk menjadi lebih baik.
Semangat dan harapan merupakan pelita di tengah kegelapan.
Oleh karena itu, apa harapan anak bangsa dalam menyambut Hari Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia?
Harapan tersebut disampaikan oleh dr. Mohammad Afifi Romadhoni, pemuda Jambi yang kini berprofesi sebagai dokter umum di Nusantara Sehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
Ia meyakini Indonesia dapat mengatasi pandemi apabila pemerintah meningkatkan alur penatalaksanaan untuk penanggulangan COVID-19, serta lebih memerhatikan situasi dan kondisi dari seluruh tenaga medis yang bekerja sama dalam penanggulangan pandemi, tidak hanya dokter.
Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa membuktikan dirinya kepada dunia bahwa negeri ini tidak kalah hebat dan tidak kalah maju dari negara lainnya. Demikian komentar peraih penghargaan SATU Indonesia Awards untuk bidang kesehatan ini.
Menyinggung Indonesia yang akan berusia 76 tahun, Afifi berharap agar pemerintah dapat mengambil keputusan-keputusan yang lebih bijak guna menyejahterakan seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Selain itu, menjadi rumah yang nyaman dan damai untuk rakyatnya.
Baca juga: Presiden Jokowi tekankan gizi anak untuk kualitas bangsa
Ruang Diskusi
Harapan masyarakat tidak hanya bergulir dalam permasalahan COVID-19. Hal ini tercermin dari harapan milik mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Luh Putu Mastaridevi, yang ingin agar ke depannya, dapat dibuka ruang diskusi sebagai langkah strategis pemerintah untuk menghasilkan inovasi-inovasi, khususnya di kalangan mahasiswa.
Wakil II Duta Bahasa Provinsi Bali 2020 ini berharap agar ruang-ruang diskusi untuk meningkatkan inovasi dapat difasilitasi dengan lebih baik dan merata.
Selain itu, dia juga berharap agar tingkat literasi masyarakat lebih diperhatikan melalui sosialisasi dan edukasi terkait dengan pentingnya literasi bagi kemajuan bangsa. Bukan hanya diperhatikan oleh pemerintah, melainkan juga oleh seluruh lapisan masyarakat agar saling bahu-membahu membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Annisa Zulkarnain, pemudi Aceh yang juga merupakan Co-founder Jaroe Aceh Youth Community, memiliki keinginan untuk menghapus kesenjangan-kesenjangan kualitas pendidikan di berbagai daerah terpencil, khususnya di Aceh Utara.
Puan yang berdomisili di Kelurahan Gampong Jamuan Kabupaten Aceh Utara meyakini bahwa di provinsi-provinsi lain pasti terdapat komunitas serupa dengan Jaroe Aceh Youth Community.
Oleh karena itu, Annisa berharap pemerintah Indonesia dapat menjalin kerja sama dengan berbagai komunitas yang bergerak di bidang pendidikan, khususnya untuk komunitas-komunitas yang berada di daerah terpencil.
"Aku harap sinergitas komunitas mendapatkan tindak lanjut dari pemerintah," tuturnya.
Menurut Annisa, komunitas-komunitas tersebut secara tidak langsung dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, serta menyampaikan informasi terkait dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat di daerah terpencil yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran. Hal ini supaya bisa merata dan bisa berkompetisi dengan anak-anak yang di kota.
Ia juga menekankan sinergi yang terbangun antarkomunitas dapat mempercepat peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) guna mendukung pembangunan di Indonesia.
Tidak lupa, Annisa juga menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang kini berada dalam proses transisi menjadi negara maju.
Pasti terdapat kendala dalam prosesnya. Akan tetapi, bagi Annisa, Indonesia telah menunjukkan performa yang baik.
Annisa salut dengan masyarakat saat ini. Tumbuh mentor-mentor baru di Indonesia yang siap menjembatani orang-orang yang mau berusaha. Bahkan, dia merasa itu sangat-sangat membantu untuk mengakselerasikan adaptasi Indonesia untuk menjadi negara yang maju.
Harapan yang serupa juga diungkapkan oleh Jerry Fakdawer, pemuda Papua yang kini menetap di Kalimantan Barat untuk menjalani profesi sebagai tenaga kebahasaan.
Menurut Jerry, gejolak yang kini berlangsung di Papua diakibatkan oleh kurangnya pendidikan, khususnya pendidikan yang selaras dengan kebutuhan masyarakat Papua.
Pendidikan yang kontekstual bagi Jerry, dapat lebih sesuai dengan konteks kehidupan anak-anak di Papua dan mencegah para peserta didik untuk dicetak sebagaimana anak-anak di Pulau Jawa.
Faktor-faktor seperti budaya dan kebiasaan secara tidak langsung membentuk konteks dan kebutuhan pendidikan yang berbeda di antara anak-anak Papua, khususnya pedalaman Papua, dengan anak-anak Jawa.
Walaupun demikian, Jerry berpendapat bahwa perbedaan konteks tidak serta-merta menimbulkan kesenjangan pada kualitas pendidikan di antara Papua dan wilayah lainnya di Indonesia.
Pendidikannya, menurut dia, bisa memiliki kualitas yang sebenarnya setara dengan kualitas pendidikan di bagian Indonesia yang lain.
Baca juga: Satu juta barel harapan lapangan kerja untuk anak bangsa
Startup
Beranjak dari harapan mengenai literasi dan pendidikan, Muhammad Mohdar, pemuda Ternate yang berkarya di salah satu perusahaan e-commerce unicorn, mengungkapkan harapannya untuk sektor perekonomian di Indonesia.
Mohdar berharap agar Indonesia lebih fokus dalam memberdayakan UMKM dan berbagai perusahaan rintisan (startup), khususnya bagi perusahaan rintisan yang kini sedang terkendala di bidang pendanaan.
Bisa lihat kalau banyak sekali ide-ide yang inovatif dari kalangan pemuda. Ide-ide ini, kata Mohdar, sayang sekali kalau dilewatkan.
Apabila pemerintah berinvestasi kepada pemuda dan mengembangkan kemampuan mereka, suatu saat Indonesia akan memiliki lebih dari 50 startup unicorn dan 10 decacorn.
Startup unicorn adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan rintisan dengan nilai valuasi (nilai ekonomi dari sebuah perusahaan, red) yang lebih dari 1 miliar dolar AS. Sedangkan, startup decacorn merupakan istilah yang digunakan untuk perusahaan rintisan dengan nilai valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS.
Perusahaan-perusahaan tersebut, bagi Mohdar, akan menjadi penunjang perekonomian Indonesia pada masa depan, khususnya guna menyambut Revolusi Industri 4.0 dan digitalisasi yang kini tengah digalakkan oleh Pemerintah.
Buatlah sebuah lembaga yang fokus meningkatkan pada jumlah UMKM yang melek teknologi, khususnya pada zaman yang canggih sekarang.
Harapan-harapan anak bangsa yang berasal dari berbagai jenis latar belakang telah menggambarkan antusiasme generasi muda dalam menyambut Hari Ulang Tahun Ke-76 Republik Indonesia.
Sebagai calon penerus bangsa yang akan mewarisi estafet kepemimpinan Indonesia, penting bagi generasi muda untuk memiliki visi yang jelas terkait dengan arah perkembangan bangsa.
Oleh karena itu, apa harapanmu untuk Indonesia?
Oleh Putu Indah Savitri
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 Response to "Harapan anak bangsa sebagai pelita untuk Indonesia"
Post a Comment